Pages

A. Adaptasi Makhluk Hidup

0 komentar


 Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Macam - macam Adaptasi Ada banyak bentuk adaptasi tubuh makhluk hidup supaya dapat bertahan hidup, bentuk adaptasi ini dapat berupa struktur tubuh, warna tubuh, fungsi alat tubuh dan lain - lain, yang semuanya bertujuan untuk membantu bertahan hidup. Walaupun ada banyak cara makhluk hidup untuk beradaptasi tetapi secara garis besar adaptasi dibedakan menjadi 3 yaitu:
   1.  adaptasi morfologi
   2.  adaptasi fisiologi
   3.  adaptasi tingkah laku

1. Adaptasi Morfologi

0 komentar

       Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh atau alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Kita dengan mudah dapat mengamati adaptasi morfologi karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar. Contoh adaptasi morfologi adalah sebagai berikut.

A. Adaptasi Morfologi pada paruh dan kaki burung
   
    Bentuk paruh dan kaki pada burung beranekaragam disesuaikan dengan jenis makanan dan cara memperoleh makanan tersebut. Burung pemakan biji mempunyai bentuk paruh berbeda dengan burung pemakan daging atau burung pemakan serangga. demikian pula kaki burung elang berbeda dengan kaki bebek karena cara memperoleh makanannya juga berbeda. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.

 
ket :

Paruh burung elang, bentuknya runcing, agak panjang dengan ujung agak membengkok sesuai dengan jenis makanannya yang berupa daging. Kaki pada burung elang, ukurannya pendek, cakar sangat kuat untuk mencengkeram mangsa atau daging.


B. Adaptasi morfologi pada mulut serangga
    Bentuk mulut serangga bermacam - macam disesuaikan dengan cara mengambil makanannya. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.

   ket : 
   Tipe mulut penghisap, mempunyai alat penghisap seperti belalai yang panjang dan dapat digulung sehingga dapat menghisap madu yang terdapat jauh di dasar bunga, misalnya kupu - kupu. 

2. Adaptasi Fisiologi

2 komentar

        Adaptasi Fisiologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi ini tidak mudah diamati seperti pada adaptasi morfologi, karena menyangkut fungsi alat-alat tubuh dan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh. Beberapa contoh adaptasi fisiologi pada makhluk hidup sebagai berikut.


A. Adaptasi terhadap kadar oksigen

         Pada manusia jumlah eritrosit menyesuaikan habitatnya. Eritrosit berfungsi untuk mengikat oksigen. Pada umumnya, manusia yang tinggal di dataran tinggi (pegunungan) memproduksi hemogoblin lebih banyak dari pada manusia yang tinggal di dataran rendah (pantai). Hal itu disebabkan karena kadar oksigen di daerah pegunungan lebih sedikit sehingga produksi hemogoblin meningkat. Sedangkan kadar oksigen di daerah pantai lebih banyak, sehingga produksi hemogoblin normal-normal saja.


   
B. Adaptasi pada sistem pencernaan  

         Pada Hewan ruminantia misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah rumput-rumputan. Di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim ini berfungsi untuk mencerna selulose yang menyusun dinding sel tumbuhan, dengan enzim selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna.

   
C. Adaptasi ikan terhadap salinitas (kadar garam)

         Ikan yang hidup di air laut mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari tekanan osmosis air laut. Agar ikan tidak mati kekeringan karena air di dalam sel tubuh ikan akan tertarik oleh air laut maka ikan yang hidup di air laut banyak minum dan sedikit mengeluarkan urine, dan urine yang dikeluarkan pun pekat. Sedangkan kelebihan garam yang turut terminum akan dikeluarkan lagi ke dalam air laut melalui insang secara aktif, sedangkan Ikan yang hidup di air tawar mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi dari tekanan osmosis air tawar, keadaan demikian menyebabkan air akan masuk secara osmosis ke dalam tubuh ikan. Supaya ikan tidak kelebihan air atau kembung maka cara adaptasi dengan sedikit minum air dan banyak mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif untuk mengikat garam yang terlarut dalam air.

nb : Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.

3. Adaptasi Tingkah Laku (adaptasi behavioral)

2 komentar

Adaptasi Tingkah Laku adalah cara penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya dalam bentuk tingkah laku. Macam-macam adaptasi tingkah laku pada hewan yaitu :



A. Cicak melakukan autotomi yaitu memutuskan ekornya untuk mengelabuhi musuhnya.

B. Mamalia yang hidup di air laut, misalnya lumba-lumba dan paus sering muncul ke permukaan air untuk mengambil oksigen di udara, karena alat pernapasannya berupa paru-paru yang tidak dapat mengikat oksigen yang terlarut dalam air. contohnya seperti gambar di bawah ini.




C. Hibernasi, yaitu tidur panjang pada musim dingin. Biasa dilakukan oleh beberapa hewan misalnya tikus, landak, beruang hitam dan lain-lain


D. Estivasi yaitu tidur panjang pada musim kemarau supaya dapat bertahan hidup di daerah gurun. Biasa dilakukan oleh beberapa hewan misalnya: kadal, katak, keong, dan lain-lain.

E. Rayap merupakan hewan yang menghancurkan kayu. Rayap dapat menghancurkan kayu karena di dalam usus rayap terdapat hewan Protozoa, yaitu Flagellata yang menghasilkan enzim selulase yang dapat membantu rayap mencerna kayu. Secara periodik kulit rayap akan mengelupas, pada saat mengelupas, usus bagian belakang yang ada Flagellatanya ikut terkelupas. Untuk mendapatkan Flagellatanya kembali maka rayap memakan kembali kulitnya yang mengelupas. contohnya seperti gambar di bawah ini.




F. Bunglon mengelabuhi musuhnya dengan mengubah warna kulitnya. Perubahan warna kulit bunglon sesuai dengan lingkungannya. Peristiwa ini dinamakan Mimikri.

B. Seleksi Alam

0 komentar


Seleksi alam adalah proses pemilihan atau penyeleksian yang dilakukan oleh alam terhadap makhluk hidup yang dapat beradaptasi karena adanya perubahan-perubahan alam. Contoh makhluk hidup yang telah punah karena seleksi alam adalah dinosaur, hewan tersebut telah punah sekitar 65 juta tahun yang lalu. Perubahan alam yang terjadi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama menyebabkan makhluk tersebut tidak mampu menyesuaikan diri dan akhirnya punah


C. Perkembangbiakan Makhluk Hidup

0 komentar

1. Peranan Perkembangbiakan


Semua makhluk hidup mempunyai kemampuan berkembang biak. Ada jenis makhluk hidup yang hanya berkembang biak satu kali dalam masa hidupnya, seperti sawi, wortel, dan kol serta ikan sidat. Walaupun hanya mampu berkembang biak satu kali dalam masa hidupnya, tumbuhan dan hewan tersebut dapat mempertahankan jenisnya. Sekarang ini banyak hewan dan tumbuhan yang hamper mengalami kepunahan, misalnya burung elang jambul, cenderawa- sih, harimau Jawa, badak bercula satu, beruang Bengkulu, dan bunga Rafflesia arnolldi. Faktor-faktor yang menyebabkan hewan dan tumbuhan mengalami kepunahan, yaitu daya regenerasi yang rendah, terdesak oleh populasi lain (kalah bersaing), bencana alam, dan gangguan manusia.



A. Daya regenerasi rendah

Hewan atau tumbuhan ada yang mampu menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak selama masa hidupnya, namun ada pula yang hanya menghasilkan keturunan dalam jumlah sangat sedikit. Contohnya, Badak menjadi dewasa pada umur sekitar 7 tahun dan dapat mencapai umur 30 tahun. Badak hanya melahirkan satu ekor anak setiap melakukan perkembangbiakan membutuhkan waktu 3,5 sampai 4 tahun. Rafflesia arnolldi juga mempunyai daya regenerasi yang rendah, karena hanya dapat tumbuh pada umbi-umbian tertentu.

B. Terdesak oleh populasi lain 

Banyak hewan yang menggantungkan sumber makanan yang sama, misalnya harimau dan srigala yang sama-sama makan daging. Dua komponen ekosistem yang menggantungkan sumber makanan yang sama akan menimbulkan persaingan antarkeduanya. Komponen yang kalah bersaing akan berpindah tempat atau mati, jika tidak mendapatkan sumber makanan lain.

C. Gangguan manusia

Gangguan dari manusia terlihat pada perburuan hewan- hewan tertentu. Banyak orang memburu gajah untuk diambil gadingnya atau memburu harimau untuk diambil kulitnya. Gangguan dari manusia merupakan faktor terbesar yang dapat menyebabkankepunahan makhluk hidup.

2. Cara Perkembangbiakan

0 komentar



Perkembangbiakan makhluk hidup dapat dikelompok dua, yaitu perkembangbiakan vegetatif (reproduksi aseksual) dan perkembangbiakan generatif (reproduksi seksual).


A. Perkembangbiakan vegetatif

Perkembangbiakan yang tidak diawali adanya pertemuan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, disebut perkembangbiakan vegetatif (reproduksi aseksual). Jumlah induk yang terlibat dalam perkembangbiakan vegetatif hanya satu. Oleh karena itu, individu baru yang dihasilkannya mempunyai sifat yang sama dengan sifat induknya. Contoh , Umbi Lapis pada bawang merah, dan membelah diri pada amoeba.

B. Perkembangbiakan secara generatif

Perkembangbiakan secara generatif atau disebut juga perkembangbiakan secara kawin adalah peristiwa terbentuknya individu baru yang di dahului oleh pembuahan (fertilisasi). Pembuahan adalah peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Hasil dari peleburan tersebut berupa zigot. Organisme yang berkembangbiak secara kawin (generatif) meliputi berbagai jenis vertebrata (ikan, katak, reptil, burung dan mamalia) dan avertebrata, seperti cacing tanah, lebah, rayap, udang, dan sebagainya.

Selain berkembang biak secara generatif atau vegetatif saja, ada sebagian makhluk hidup berkembang biak secara keduanya. Perkembangbiakan dengan cara generatif dan vegetatif amat jarang terjadi pada hewan. Namun, pada beberapa jenis tumbuhan dapat terjadi dengan kedua cara tersebut, misalnya lumut dan tumbuhan hijau. Contoh makhluk hidup yang dapat melakukan perkembangbiakan dengan cara generatif dan vegetative yaitu Lumut dan tumbuhan paku secara generatif dengan membentuk sperma dan ovum, secara vegetatif dengan membentuk spora.
 
Halo guys.. Selamat datang di blog saya.